loading...

Itzol

14:58
ITZOL® KAPSUL
Itraconazole


Komposisi :
Tiap kapsul mengandung Itraconazole 100 mg.

ITZOL® adalah anti jamur golongan triazol yang berspektrum luas, Obat ini berikatan dengan sitokrom P-450 jamur sehingga menghambat sintesa ergosterol dalam jamur. Ergosterol merupakan komponen penting dalam membran sel fungi. Akibatnya permeabilitas dinding sel jamur terganggu.

Farmakokinetik:
Itraconazole diserap maksimal bila diberikan bersama makanan. Kadar puncak dalam darah tercapai dalam 1,5 - 4 jam setelah pemberian obat. Kadar steady-state tercapai setelah pemberian obat selama 2 minggu.
Obat ini didistribusikan ke berbagai bagian tubuh dengan kadar yang berlainan. Sembilan puluh lima persen obat terikat protein. Itraconazole dimetabolisme secara ekstensif di hati lalu dikeluarkan melalui hati dan empedu. Masa paruh eliminasinya sekitar 20 jam. Pada penderita gangguan faal hati atau ginjal tidak diperlukan penyesuaian dosis.

Indikasi :
Diindikasikan untuk:
  • Vulvovaginal kandidiasis
  • Pityriasis versicolor
  • Dermatophytosis
  • Keratitis karena jamur
  • Kandidiasis oropharingeal
Posologi:
  • Kandidiasis vulvovaginal:
    2 x 100 mg/hari selama 1 hari atau
    1 x 200 mg/hari selama 3 hari
  • Kandidiasis oral :
    1 x 100 mg/hari selama 15 hari
  • Tinea corporis, Tinea cruris :
    1 x 100 mg/hari selama 15 hari
  • Tinea pedis, Tinea manus :
    1 x 100 mg/hari selama 30 hari
  • Tinea versicolor
    1 x 200 mg/hari selama 7 hari
  • Keratitis fungus :
    1 x 200 mg/hari selama 21 hari
  • Eliminasi Itraconazole pada jaringan lebih lambat dari pada di dalam plasma Efek klinik dan mikologik yang optimun tercapai setelah 2 - 4 minggu pengobatan dihentikan. Untuk mendapat absorbsi maksimum. Itraconazole harus diminum segera setelah makan. Belum diketahui keamanan dan efektifitas penggunaan lebih dari 1 bulan. Oleh karena itu Itraconazole tidak dianjurkan untuk digunakan lebih dan 1 bulan.

Peringatan dan Perhatian:

  • Meskipun secara klinis Itraconazole tidak berhubungan dengan disfungsi hati, tetapi dianjurkan untuk tidak memberikan obat ini pada penderita dengan riwayat penyakit hati atau penderita yang pernah mengalami hepatotoksisitas dengan obat-obat lain.
  • Pada penderita dengan kadar enzim hati meninggi, pengobatan dengan Itraconazole tidak boleh diberikan, kecuali dengan pertimbangan manfaat yang diharapkan melebihi resikonya.
  • Itraconazole dimetabolisme di dalam hati. Pada penderita sirosis. bioavailabilitas akan berkurang, dianjurkan untuk memonitor konsentrasi Itraconazole dalam plasma. Sesuaikan dosis jika perlu.
  • Bila dalam masa pengobatan timbul gejala-gejala seperti: anoreksia, mual, leiah, sakit pada abdomen atau urine berwarna gelap, maka harus dilakukan monitoring ketat terhadap enzim hati. Bila terdapat kelainan, hentikan segera pengobatan.
  • Bioavailabilitas Itraconazole pada penderita dengan insufisiensi ginjal lebih rendah. Dianjurkan untuk memonitor konsentrasi plasma. Tidak perlu penyesuaian dosis.
  • Bila terjadi neuropati, hentikan segera pengobatan.
  • Keamanan pemberian pada wanita yang menyusui dan pada anak belum diketahui pada saat ini.

Efek Samping :
Efek samping yang sering terjadi: Nausea, rash. urticaria, angioedema, pusing, sakit kepala. mual, sakit perut, dispepsia, pruritus, neuropali perifer, sindroma Steven-Johnsons, hepatitis, peningkatan kadar enzim hati yang reversibel, kasus hipokalemia dan rambut rontok

Kontra indikasi:

  • Penderita yang hipersensitif terhadap Itraconazole dan triazol yang lain,
  • Kehamilan dan wanita dalam masa subur yang tidak menggunakan kontrasepsi yang adekuat. Bila diberikan pada masa subur, harus disertai dengan pencegahan kehamilan yang pemberiannya dilanjutkan selama 1 siklus haid setelah terapi dihentikan
  • Pemberian bersamaan dengan Terfenadin dan Astemizol.

Interaksi Obat:
Pemberian ITZOL® bersama dengan :

  • Rifampisin, fenitoin, dan fenobarbital dapat mengakibatkan turunnya kadar Itraconazole dalam darah
  • Siklosporin dapat mengakibatkan meningkatnya kadar siklosporin dalam darah.
  • Pemberian bersama Terfenadin dapat menaikkan kadar Terfenadin dalam plasma dan dapat menyebabkan efek samping serius terhadap kardiovaskuler seperti takikardi ventrikuler dan kematian.
  • Itraconazole menghambat metabolisme Astemizol dan metabolitnya (desmetilaslemizol) yang mungkin memperpanjang interval QT.
  • Itraconazole dapat berinteraksi dengan Warfarin dan Digoxin
  • Pemberian dengan antacid, adsorbed, atau histamin H2 -antagonis dapat menurunkan absorbsi Itraconazole.

Sediaan:
ITZOL®
Kapsul, Kotak berisi 3 strip @ 4 kapsul
No Reg, DKL 9613307301 A1

Simpan di tempat sejuk (15-25°C) dan kering, terlindung dari cahaya.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

PT. LAPI LABORATORIES
SERANG - INDONESIA

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔